Ikuti Google, Intel dan Qualcomm Putus Hubungan Dengan Huawei

Ikuti Google, Intel dan Qualcomm Putus Hubungan Dengan Huawei - Buntut dari perang dagang Amerika dan China. Kini beberapa produsen elektronik mengikuti langkah yang di ambil oleh Pihak Google yaitu menghentikan supplay dan memutuskan hubungan kerja sama dengan Huawei. Diantaranya yaitu Intel dan Qualcomm.

Akhir pekan lalu jadi minggu yang buruk bagi Huawei. Setelah Amerika Serikat (AS) memasukan Huawei ke Daftar Hitam perdagangan negara tersebut, kini diikuti oleh sejumlah perusahaan AS yang mulai menghentikan kerja sama dengan perusahaan Teknologi asal Tingkok tersebut.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya pemerintah Amerika Serikat melarang Perusahaan yang berada di AS untuk berbisnis dengan Huawei.

Setelah Google mencabut dukungan update pada Smartphone Huawei, tiga perusahaan perancang dan pemasok chipset terkemuka di dunia yaitu Intel, Qualcomm, dan Broadcom memutuskan hubungan dengan Huawei. Demikian dikutip Rezpedia dari The Verge, Senin (20/05/2019).

Pemutusan hubungan antara ketiga perusahaan diatas dengan Huawei kabarnya akan segera berlaku.

Menurut sumber Bloomberg, Karyawan diseluruh perusahaan pembuat chipset utama AS telah diberitahu bahwa perusahaan mereka akan membekukan penawaran pasokan dengan Huawei, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Sekedar informasi, Intel memberi Huawei chip server dan prosesor untuk jajaran laptop Huawei. Sementara, Qualcomm menyediakan modem dan prosesor dalam jumlah sedikit untuk Huawei.

Huawei Sudah Mempersiapkan Diri

Sebenarnya Huawei sendiri cukup terisolasi dari dampak Qualcomm. Oleh karena nya Huawei sudah membangun Prosesor dan modem seluler sendiri yang kita ketahui untuk Smartphone nya sendiri diberi nama yaitu Kirin.

Laporan Bloomber lainnya menyebut, Huawei telah mempersiapkan kemungkinan ini dengan menimbun chip dari pemasok AS untuk bertahan setidaknya 3 bulan. Seharusnya hal ini cukup untuk mengetahui tindakan AS hanya menakut-nakuti atau permanen.

FYI : Huawei telah membangun sistem operasi (OS) sendiri untuk Smartphone dan Laptop Alternatif sebagai pengganti OS Android dan Microsoft Windows.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan keputusan ini diambil agar teknologi yang dimiliki perusahaan asal Amerika Serikat tak disalahgunakan oleh pihak asing yang ingin merusak keamanan nasional.